Basarnas Evakuasi ABK Warga Filipina di Perairan Aceh Besar

|

DITAYANG:

Aceh Besar, Tubinews – Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) berhasil mengevakuasi seorang anak buah kapal (ABK) kargo berbendera Liberia yang merupakan warga negara Filipina di perairan Selat Benggala, Kabupaten Aceh Besar, pada Kamis (5/12) malam.

Korban yang diketahui bernama Mark Daren Castilo Debulgado (32) dievakuasi karena menderita sakit dengan gejala nyeri perut, sesak napas, dan buang air kecil berdarah.

Kepala Basarnas Banda Aceh, Ibnu Harris Al Hussain, menyatakan bahwa korban adalah ABK kapal kargo MV Prigipos, yang tengah berlayar dari Pelabuhan Maputo, Mozambik, menuju Singapura.

BACA JUGA  Kota Wisata Sampah, Parapat Sambut Tahun Baru dengan Pemandangan Ironis

“Evakuasi dilakukan setelah kami menerima laporan dari kapten kapal yang menyampaikan bahwa salah satu ABK-nya membutuhkan penanganan medis segera,” ujar Ibnu Harris di Banda Aceh, dikutip dari ANTARA. Jumat (6/12).

Evakuasi bermula dari permintaan bantuan yang diajukan pihak kapal setelah pemeriksaan awal menunjukkan korban mengalami gejala serius di bagian ginjal, kesulitan bernapas, dan hematuria (darah pada urin). Basarnas kemudian berkomunikasi dengan kru MV Prigipos dan menyusun rencana penyelamatan menggunakan kapal SAR KN Kresna 232.

BACA JUGA  Nelayan Niat Mencari Ikan, Jasad M. Ridho Ditemukan di Perairan Pulau Situngkus Sibolga.

Tim evakuasi berangkat dari Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, menuju titik pertemuan dengan MV Prigipos di Selat Benggala, yang berjarak 7,31 mil laut. Proses penyelamatan berlangsung dalam kondisi cuaca berawan, dengan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter dan kecepatan angin hingga 25 knot.

Sebelum dipindahkan ke kapal SAR, tim medis dari Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Banda Aceh terlebih dahulu memeriksa korban untuk memastikan tidak adanya penyakit menular.

Setelah dinyatakan aman, korban dibawa ke Pelabuhan Ulee Lheue dan selanjutnya diantar menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh untuk mendapatkan perawatan intensif.

BACA JUGA  Viral! Kepala Dinas Inspektorat Deli Serdang Diduga Mengamuk "Kau Udah Ijin Vidiokan Orang"

Operasi penyelamatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk personel Basarnas Banda Aceh, TNI AL, kepolisian, imigrasi, bea cukai, dan Balai Kekarantinaan Kesehatan. Semua pihak bekerja sama untuk memastikan evakuasi berjalan lancar.

“Dengan berhasilnya evakuasi ini, operasi penyelamatan dinyatakan selesai, dan seluruh personel yang terlibat telah dikembalikan ke instansi masing-masing,” kata Ibnu Harris Al Hussain.