Aceh, Tubinnews.com – Dalam rangka mendukung upaya peningkatan ketahanan pangan, Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Aksi Kesetiakawanan Sosial Indonesia Raya (AKSIRA) bersama pengurus dan sejumlah pengusaha nasional melakukan kunjungan ke Provinsi Aceh, Kamis (24/1/2025).
Kunjungan tersebut bertujuan mengeksplorasi potensi di 23 kabupaten/kota dan 290 kecamatan di seluruh Aceh, dengan fokus pada pengembangan sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Salah satu daerah yang menjadi perhatian utama adalah Kabupaten Pidie, khususnya dalam pengembangan lumbung padi. Selain itu, sektor perkebunan dan perikanan juga dianggap memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Aceh.
Ketua Umum AKSIRA, Dra. Hj. Karina De Vega Sth, MHM, PhD, bersama rombongan bertemu dengan Bupati Pidie terpilih, H. Sarjani Abdullah, serta sejumlah tokoh masyarakat setempat. Dalam pertemuan tersebut, dibahas rencana memperkenalkan teknologi baru dan membangun infrastruktur guna meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan perikanan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Forum Kebangsaan Nusantara, Ariy Hadarriy, mengungkapkan bahwa Bupati Pidie H. Sarjani Abdullah bercita-cita membangun daerahnya dengan memanfaatkan berbagai potensi yang ada.
Ariy menjelaskan bahwa Kabupaten Pidie memiliki julukan “Pang Ulee Buet Ibadat, Pang Ulee Hareukat, Mugoe,” yang mencerminkan karakteristik daerah tersebut sebagai salah satu lumbung padi di Provinsi Aceh.
Dikutip dari Waspada.id, Jum’at (24/1/2024), Forum Kebangsaan Nusantara, sendiri memiliki program ketahanan pangan yang bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Pertahanan RI. Program ini dirancang untuk mendongkrak Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta menciptakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru di sektor pertanian.
“Konsep kami adalah pertanian organik karena Presiden Prabowo Subianto ingin memberikan makanan sehat melalui program pangan bergizi gratis,” ujar Ariy.
“Jika padi masih menggunakan pupuk kimia, apakah itu sehat? Tentu tidak. Oleh karena itu, kami memproduksi pupuk organik dengan merek Angkatan Nusantara,” tambahnya.
Ariy menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan diskusi dengan Bupati Pidie terpilih, yang menyatakan kesepakatannya untuk mengembangkan potensi daerah ini. Sebagai langkah awal, sektor pertanian akan menjadi fokus utama sebelum meluas ke sektor ekonomi lain, seperti kelautan dan tanaman jenis menahun, misalnya durian dan langsat.
Kunjungan ini juga melibatkan sejumlah investor dari Jakarta yang ingin menggali potensi Kabupaten Pidie.
“Kami ingin menjadikan Kabupaten Pidie sebagai pilot project Forum Kebangsaan Nusantara, yang bekerja sama dengan berbagai sektor untuk memajukan dan membangun daerah ini,” pungkasnya.
Selain pengembangan sektor pertanian, rencana jangka panjang mencakup pengelolaan ekonomi berbasis kelautan dan tanaman-tanaman produktif.
Harapannya, langkah ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat tetapi juga menjadikan Aceh sebagai daerah percontohan di tingkat nasional.