Banda Aceh, Tubinnews – Dunia pendidikan Aceh kembali kehilangan salah satu tokoh terbaiknya. Guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof. Dr. Lutfhi Aunie, MA, meninggal dunia pada Jumat dini hari (22/11/2024) pukul 01.05 WIB di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA), Banda Aceh. Almarhum wafat pada usia 64 tahun.
Kabar duka ini menyebar luas di kalangan civitas akademika UIN Ar-Raniry serta masyarakat Aceh. Melalui pesan singkat yang beredar, disebutkan bahwa jenazah telah dibawa ke kediaman beliau di kawasan Lamprit, Banda Aceh. Rencananya, jenazah akan diberangkatkan pada pukul 09.00 WIB ke kampung halamannya di Kampung Bale, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, untuk dimakamkan di tempat kelahirannya.
Prof. Dr. Lutfhi Aunie lahir pada tahun 1960 di Kampung Bale Bujang, Aceh Tengah. Beliau telah mengabdikan diri sebagai pendidik selama lebih dari empat dekade di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Pada Mei 2023, beliau dianugerahi gelar Profesor dalam bidang Sosiolinguistik, sebuah pencapaian akademik yang sangat dihormati.
Tidak hanya sebagai akademisi, almarhum juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang berdedikasi. Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan selama dua periode, yakni 2009–2013 dan 2013–2018. Hingga akhir hayatnya, beliau masih dipercaya sebagai Sekretaris Senat UIN Ar-Raniry.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Mujiburrahman, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian almarhum. Mujiburrahman juga mendoakan agar segala amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran.
“Beliau adalah seorang guru, pemimpin, dan teladan yang tak tergantikan. Kepergian beliau merupakan kehilangan besar bagi kami, khususnya civitas akademika UIN Ar-Raniry dan dunia pendidikan di Aceh secara umum,” ungkapnya.
Semasa hidupnya, Sang Profesor dikenal sebagai sosok yang ramah, berwibawa, dan berdedikasi tinggi dalam dunia pendidikan. Beliau tidak hanya berperan sebagai pendidik, tetapi juga inspirator bagi banyak mahasiswa, kolega, dan masyarakat. Salah satu warisan terbesarnya adalah dedikasinya dalam membangun pendidikan berbasis integrasi ilmu agama dan ilmu pengetahuan modern di UIN Ar-Raniry.
Menurut Syamsul Bahri, SAg, MA, yang merupakan menantu almarhum, keluarga telah mempersiapkan prosesi pemakaman di tanah kelahiran beliau.
“Jenazah akan diberangkatkan ke Kampung Bale, Kecamatan Lut Tawar, Aceh Tengah, pagi ini untuk dimakamkan di sana,” jelasnya.
Kepergian Prof. Dr. Lutfhi Aunie meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga besar UIN Ar-Raniry, tetapi juga masyarakat Aceh yang mengenal dan menghormati kiprah beliau. Banyak kolega dan mahasiswa mengungkapkan rasa kehilangan atas kepergian sosok teladan yang selalu mengedepankan integritas dan keikhlasan dalam menjalankan tugasnya.
Semoga almarhum ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan segala ilmu serta kebaikan yang beliau sebarkan menjadi amal jariyah yang terus mengalir. Dunia pendidikan Aceh kehilangan seorang tokoh besar, tetapi semangat dan dedikasi beliau akan terus hidup dalam ingatan dan karya-karya yang telah beliau tinggalkan.