Aceh Besar, Tubinnews – Tragedi laka laut kembali terjadi di Pantai Tebing Lampuuk, Gampong Meunasah Balee, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar. Seorang santri Pesantren Dayah Imam Al Bukhori Seulimum, Amruzzaki (14), meninggal dunia setelah terseret arus laut pada Senin, 18 November 2024.
Kejadian bermula ketika rombongan santri mengunjungi pantai untuk berlibur. Berdasarkan laporan, korban bersama rekan-rekannya tiba di Pantai Tebing Lampuuk sekitar pukul 09.00 WIB. Sebelum berenang, santri senior sempat memberikan arahan untuk menjaga keselamatan dan tidak berenang terlalu jauh dari bibir pantai.
“Kami sudah mengingatkan agar semua santri tetap berada di dekat bibir pantai. Tapi tiba-tiba Amruzzaki terbawa arus. Kami langsung berusaha menyelamatkannya,” ujar Haikal Awaluzzikri (17), salah satu saksi mata.
Sekitar pukul 15.30 WIB, Amruzzaki yang sedang berenang bersama Haikal terseret arus laut. Rekan korban, Khairul Aulia (22), segera berusaha menolong dan berhasil membawa korban ke tepi pantai.
“Ketika kami berhasil membawanya ke tepi, kondisinya sudah sangat lemah. Kami langsung membawanya ke Puskesmas Lhoknga,” kata Khairul Aulia.
Namun, nyawa Amruzzaki tidak tertolong. Dokter Rasuna Jamilan dari Puskesmas Lhoknga menyatakan korban telah meninggal dunia.
Jenazah korban dipulangkan ke kampung halamannya di Panton Labu, Aceh Utara, menggunakan ambulans PMI untuk dimakamkan.
Pantai Tebing Lampuuk diketahui memiliki riwayat insiden serupa, dengan beberapa kasus laka laut yang berujung kematian. Diduga, korban terseret arus akibat berenang terlalu jauh ke tengah dan kehabisan napas.
“Pantai ini memang sering terjadi kecelakaan laut. Arus bawahnya sangat kuat, sehingga pengunjung harus ekstra hati-hati,” kata seorang warga setempat, Iskandar, yang juga sering berada di pantai tersebut.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan pengawasan ketat di lokasi wisata pantai yang memiliki potensi bahaya.