Amal Hasan, Kelompok Ibu-ibu Bisa Menjadi Penyangga Ekonomi Rumah Tangga

|

DITAYANG:

CALANG – Ketua Ikatan Masyarakat Aceh Jaya (Ikajaya) Amal Hasan, SE, M.Si bersama tim relawan Sahabat Amal Hasan (SAH) bersilaturrahmi dengan ibu-ibu di gampong Mon Mata, Kemukiman Krueng Sabee, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya, Sabtu, 8 Juni 2024.

Dalam pertemuan silaturrahmi kekeluargaan tersebut, Amal Hasan berdiskusi berbagai hal dan memberi motivasi kepada kaum ibu-ibu setempat terkait pemberdayaan ekonomi ultra mikro dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Ekonom dan Mantan Bankir yang pernah menjabat sebagai Direktur Bank Aceh ini mengajak masyarakat kecamatan Krueng Sabee untuk bangkit menjadi kelompok wirausaha yang produktif dengan memanfaatkan sumberdaya lokal yang dapat dijadikan berbagai produk komiditas secara konsisten. Ketika barang-barang telah bisa diproduksi secara kontinyu maka peluang pasar akan berkembang dan nilai tambah secara ekonomi akan meningkat, tentu hal ini akan berdampak positif bagi penerimaan pendapatan masyarakat. Kita yakin hal seperti ini lambat laun akan dapat menjadi penyangga ekonomi rumah tangga dalam jangka panjang.

BACA JUGA  Kapolda Aceh Terima Audiensi Tim Pokja Bidang Polkamnas Sahli Kasad

“Kita mulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana dulu, nanti akan sama-sama tumbuh berkembang menjadi sebuah komunitas, dari usaha rumahan menjadi usaha UMKM hingga kemudian menjadi usaha yang mapan dan bankable, hingga akhirnya nanti lahir wirausaha-wirausaha baru di Aceh Jaya,” ujar Amal Hasan di depan ibu-ibu pelaku usaha ultra mikro tersebut.

Amal Hasan yang merupakan Founder dan Pembina Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Qiradh Al Mutawakkil ini juga menegaskan, pihaknya siap membantu mencari pendanaan dan menyalurkan pembiayaan kepada kelompok pelaku usaha mikro di Aceh Jaya yang produktif dan telah memenuhi syarat.

“Yang penting ada komitmen dulu untuk tumbuh berusaha dan tumbuh berkembang bersama, soal modal bisa kita cari melalui berbagai skema pembiayaan, sehingga nanti terbangun ekosistem usaha yang saling terkait dan tercipta ketahanan ekonomi di tengah masyarakat,” tambah Amal Hasan.

BACA JUGA  Kasus Penganiayaan di SMAN Modal Bangsa Berakhir Damai

Ketua Ikatan Alumni Universitas Syiah Kuala (IKA USK) ini menambahkan, para ibu-ibu pelaku usaha ultra mikro di gampong-gampong dengan berbagai peluang usaha dan produk andalannya, punya potensi untuk memperkuat ekonomi di tingkat desa, yang kemudian akan memberi dampak pada meningkatnya daya beli masyarakat dan rumah tangga serta terjadinya pertumbuhan dan ketahanan ekonomi daerah.

“Kita ingin membangun fondasi ekonomi daerah secara terstruktur dan sistematis, dan itu harus dimulai dengan membangun dan memperkuat ekonomi desa,” jelas Amal Hasan yang juga bakal calon Bupati Aceh Jaya tersebut.

Selain itu kata Amal Hasan, pembangunan ekonomi desa merupakan salah satu dari empat pilar pembangunan Aceh Jaya yang masuk dalam visi misinya maju dalam kontestasi Pilkada 2024 ini.

BACA JUGA  Kasdam IM bersama Forkopimda Aceh menyambut kedatangan Pangdam IM di Ruang VVIP Bandara SIM.

Pria kelahiran Calang, 1 Oktober 1968 ini menegaskan, pembanguan ekonomi yang berbasis kerakyatan harus dilakukan tanpa mengabaikan konsep syariah. Pilar ekonomi menjadi fokus utama dengan mengoptimalisasi berbagai potensi dan sumber daya yang bisa menjadi salah satu sumber penerimaan pendapatan asli daerah.

Sejalan dengan itu kata Amal Hasan, birokrasi juga harus ditata dengan baik, sistem pengelolaan sumber daya manusia harus sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas, mulai dari eksekutif, legislatif, yudikatif, untuk memperkuat basis panduan dan regulasi, serta pelayanan berbagai pihak yang berkepentingan, sesuai dengan ketentuan, etika dan norma hukum yang berlaku.

“Agar itu bisa berjalan, kita perlu bangun sistem komunikasi yang baik dan tepat antara eksekutif, legislatif, yudikatif dan unsur pendukung seperti Forkopimda. Ini masuk dalam pilar diplomasi,” pungkas Ketua Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Wilayah Aceh tersebut.[]