Banda Aceh || TubinNews.com- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Dapil 10, Ir. Iskandar, kembali mengungkapkan keprihatinannya terhadap dua isu krusial yang berdampak langsung pada masyarakat, yaitu pengalihan rute Kapal Aceh Hebat 1 dan penangguhan proyek irigasi Sigulai.
Dalam rapat paripurna yang digelar pada Jumat, 14 November 2025, Iskandar menegaskan perlunya perhatian serius Pemerintah Aceh terkait rencana pengalihan operasional Kapal Aceh Hebat 1 yang selama ini melayani rute Simeulue-Aceh Jaya. Rencana perubahan rute untuk melayani lintasan internasional Krueng Geukueh–Penang dinilai tidak realistis dan merugikan masyarakat Simeulue.
Kapal Aceh Hebat 1, yang biasa digunakan sebagai alat transportasi utama masyarakat dari Simeulue ke Aceh Jaya, telah terbukti menjadi penghubung vital antara wilayah pesisir yang sulit dijangkau.
Dengan rencana pengalihan rute menuju Penang, Iskandar menyebutkan bahwa kapal tersebut jelas tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan transportasi jarak jauh dan melayani lintasan internasional yang lebih padat. Selain itu, pengoperasian kapal ini hanya dilakukan tiga kali seminggu, yang jika diperpanjang dengan rute baru, akan semakin membatasi akses transportasi bagi masyarakat Simeulue.
“Jika rencana ini dipaksakan, masyarakat Simeulue akan semakin terisolasi. Kapal Aceh Hebat 1 tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai penghubung penting bagi ekonomi lokal. Mengubah rute tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat sangat tidak bijak,” tegas Iskandar.
Selain itu, Iskandar juga menyoroti masalah lain yang tak kalah mendesak, yaitu proyek irigasi Sigulai yang kini sudah mencapai 80% penyelesaian tetapi terhenti.
Proyek yang bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya air dan memperbaiki ketahanan pangan di Kecamatan Simeulue Barat tersebut sangat penting bagi keberlanjutan pertanian dan kesejahteraan masyarakat setempat. Penundaan yang tidak jelas ini, menurutnya, akan berdampak pada ketergantungan masyarakat terhadap sistem irigasi yang sudah ada, serta memperburuk kondisi pertanian yang kerap kekurangan pasokan air.
Proyek irigasi Sigulai sangat vital untuk mendukung sektor pertanian di Simeulue Barat. Pemerintah harus segera menyelesaikan proyek ini, karena keterlambatan akan merugikan masyarakat yang sudah menunggu sekian lama,ujar Iskandar.
Sebagai wakil rakyat yang memperjuangkan aspirasi masyarakat Dapil 10, Iskandar meminta Pemerintah Aceh untuk segera mengkaji ulang rencana pengalihan rute kapal dan mempercepat penyelesaian proyek irigasi Sigulai.
Menurutnya, kebijakan yang diambil haruslah memperhatikan kepentingan masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya pada aspek administratif atau politis semata.
Kritik tajam yang disampaikan oleh Iskandar ini bukan hanya sebagai bentuk protes terhadap kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat, tetapi juga sebagai upaya agar pemerintah tidak kehilangan arah dalam mengambil keputusan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat Aceh.
Selain itu jika pemerintah melakukan hal itu, tidak secara langsung akan menghalagi proses progaram presiden yaitu makanan bergisi, dimana segala sesuatu yang di perlukan dari luar akan terhabat dari objek pelairan Simeulue dimana Simeulue ketergantungan kapal sebagai bahan pokok kebutuhan utama.
Maka pemerintah jika melakukan tidak secara langsung menghambat program bapak presiden tutupnya















