Medan | Tubinnews.com // Kekecewaan mendalam dirasakan ribuan massa aksi dari berbagai elemen masyarakat Sumatra Utara yang menuntut penutupan PT Toba Pulp Lestari (TPL). Senin 10 November 2025
Mereka menilai Gubernur Sumatra Utara, Bobby Nasution, telah mengabaikan aspirasi rakyat dengan tidak hadir menemui peserta aksi di Kantor Gubernur Sumut, meski pemberitahuan aksi telah disampaikan jauh hari sebelumnya.
Ketua Horas Bangso Batak (HBB), Sitompul, menyampaikan rasa kecewanya lantaran Gubernur Bobby Nasution dianggap lebih memilih terbang ke Jakarta dengan alasan pekerjaan, ketimbang berdialog langsung dengan massa yang telah berjam-jam menyuarakan penderitaan masyarakat korban aktivitas PT TPL.

“Berjam-jam kami menunggu Gubernur Sumut menyatakan sikap soal penutupan TPL, tapi ternyata beliau malah berangkat ke Jakarta dengan alasan kerja. Kami merasa dipermainkan,” keluh Sitompul di tengah kerumunan massa.
Sitompul juga menegaskan, pihaknya telah melayangkan surat pemberitahuan aksi sejak sepekan lalu, namun tidak mendapat tanggapan.
Meski berdialog ke dalam kompleks kantor gubernur mewakili Wakil Gubernur dan Sekda Sumatra Utara menurutnya, tidak membuahkan hasil apa pun.
“Harusnya dengan banyaknya penderitaan masyarakat akibat TPL, Gubernur tidak boleh pura-pura tidak mendengar. Dari berita yang kami lihat, justru beliau tampak lebih berpihak kepada TPL,” tambahnya dengan nada kesal.

Sementara itu, Pastor Walden yang turut hadir dalam aksi tersebut juga menyuarakan kekecewaannya terhadap sikap pemerintah provinsi.
Ia menilai, Gubernur semestinya memberikan ruang dialog terbuka kepada masyarakat dan memberikan ststemennya. bukan sekadar pertemuan simbolis dengan perwakilan kecil.
“Kami datang dengan damai untuk menyampaikan suara rakyat. Tapi jika aspirasi ini diabaikan, kami merasa dikhianati oleh pemimpin yang seharusnya melindungi rakyat,” ujarnya tegas.
Dalam kesempatan yang sama, Sahala Saragih, salah satu tokoh yang juga ikut aksi menyatakan tuntutan utama mereka tetap sama — mencabut izin operasional PT Toba Pulp Lestari (TPL) tanpa kompromi.
“Cabut izin PT TPL, tidak ada alasan lain. Tutup TPL demi menyelamatkan masyarakat dan lingkungan,” serunya disambut teriakan ribuan massa aksi.
Aksi ini menjadi salah satu bentuk akumulasi kekecewaan masyarakat terhadap dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan oleh keberadaan TPL di wilayah Tapanuli.(Red)









