Medan | Tubinnews.com – Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumatra Utara berlangsung aman dan tertib, Senin (8/9/2025). Ratusan massa yang tergabung dalam berbagai aliansi masyarakat, mulai dari pengemudi ojek online (Ojol), petani, aktivis LSM, hingga mahasiswa, menyuarakan berbagai tuntutan keras terhadap pemerintah dan aparat penegak hukum.
Dalam orasinya, massa mendesak Kapolri dan Kapolda Sumut untuk mundur dari jabatannya. Mereka menilai aparat telah bersikap represif terhadap mahasiswa dan aktivis, bahkan menyebut adanya insiden tragis yang menimpa pengemudi ojek online.
“Copot Kapolri dan Kapolda! Biadab! Apa kalian terima anaknya dilindas? Ada yang terima mahasiswa dipijak?” teriak salah satu orator.
Selain itu, massa juga menyampaikan sejumlah tuntutan lain, antara lain:
- Membubarkan DPR yang dinilai tidak pro rakyat.
- Mengusut aparat yang dinilai brutal terhadap mahasiswa dan aktivis demokrasi.
- Mengesahkan RUU Perampasan Aset Koruptor.
- Menjatuhkan hukuman mati bagi pelaku penabrakan Ojol.
- Menurunkan harga sembako.
- Menjamin pendidikan dan kesehatan gratis bagi rakyat.
- Jangan membungkam Jurnalis, media Pers menyampaikan informasi
Massa Aksi diterima langsung oleh Wakil Ketua DPRD Sumut, Dr. Sutarto, dari Fraksi PDI Perjuangan. Dalam keterangannya, ia menegaskan bahwa DPRD menghormati aspirasi masyarakat.
“Tentu saja ini sebagai bentuk kritik bagi DPRD Sumut agar bisa lebih optimal dalam menjalankan fungsi dan perannya. Aspirasi yang menjadi kewenangan pusat maupun daerah akan kami tindaklanjuti bersama seluruh anggota DPRD,” ujar Sutarto.
Pantauan di lapangan, jalannya aksi berlangsung kondusif. Puluhan personel kepolisian dan Satpol PP Kota Medan terlihat berjaga untuk mengamankan jalannya demonstrasi. Setelah kurang lebih dua jam berorasi, massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib.(Red)