Simeulue | Tubinnews.com – Menjelang tahun ajaran baru, sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Simeulue dibuat resah akibat belum cairnya gaji ke-13 tahun 2025. Padahal, gaji tambahan setara satu bulan penghasilan ini sangat diharapkan untuk keperluan anak-anak mereka yang akan kembali masuk sekolah pada 14 Juli mendatang.
“Belum ada kejelasan kapan gaji 13 dicairkan. Ditanya ke pihak keuangan dinas, jawabannya cuma diam. Padahal di kabupaten lain, bahkan provinsi, sudah cair sebelum Idul Adha,” ungkap salah satu ASN yang enggan disebut namanya.
Kondisi ini memaksa banyak ASN harus mencari jalan alternatif, termasuk berutang ke toko perlengkapan sekolah dan penjahit untuk menyiapkan seragam anak-anak mereka. “Kalau tidak diutang, nanti tidak sempat lagi. Stok habis, sementara siswa di sini cukup banyak,” lanjutnya.
Gaji ke-13 idealnya digunakan untuk membantu beban orang tua, terutama ASN, dalam menghadapi kebutuhan tahun ajaran baru anak-anak. Seragam sekolah, sepatu, tas, hingga atribut lainnya tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Sebagai informasi, berdasarkan Pasal 9 PP Nomor 11 Tahun 2025, komponen gaji ke-13 bagi ASN yang dibiayai dari APBN terdiri dari :
1. Gaji pokok
2. Tunjangan keluarga (suami/istri dan anak)
3. Tunjangan pangan (beras)
4. Tunjangan jabatan atau tunjangan umum
5. Tunjangan kinerja sesuai pangkat atau jabatan
Sayangnya, hingga saat ini belum ada kepastian dari Pemerintah Kabupaten Simeulue terkait jadwal pencairan gaji 13 tersebut.
“Kami menggantungkan hidup dari gaji dan tunjangan tiap bulan, kami harap pemerintah daerah bisa lebih serius memperhatikan ini. Ekonomi sedang sulit, dan ini murni untuk kebutuhan sekolah anak-anak,” pungkas ASN itu dengan nada harap.
Namun, manfaat dari regulasi tersebut belum bisa dirasakan para ASN Simeulue hingga saat ini keterlambatan ini turut memicu kekhawatiran bahwa pemerintah daerah kurang serius dalam memperjuangkan hak-hak pegawainya.
“Harapan kami cuma satu, supaya gaji 13 ini cepat cair ekonomi makin sulit, harga kebutuhan pokok naik, dan anak-anak butuh seragam sekolah. Tolonglah dipercepat kami hidup sepenuhnya dari gaji dan tunjangan, tidak ada penghasilan lain,” tutup sumber ASN tersebut dengan nada pesimis.