Aceh Barat | TubinNews.com – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, saat ini tengah memprioritaskan pemulihan kondisi lingkungan sosial, serta perbaikan fasilitas publik pascabencana banjir bandang yang melanda sejumlah kecamatan dan menyebabkan kerusakan cukup parah.
Di tengah upaya pemulihan tersebut, Pemkab Aceh Barat juga tetap melanjutkan berbagai kegiatan untuk mempersiapkan diri dalam meraih Piala Adipura 2025.
Situasi ini menjadi tantangan tersendiri karena pemerintah harus bekerja pada dua fokus sekaligus pemulihan pascabencana dan pencapaian target kebersihan lingkungan yang telah direncanakan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Barat yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah, Dr. Ir. Kurdi, ST, menjelaskan bahwa sebelum banjir melanda, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat sedang fokus pada persiapan penilaian Adipura.
Meski kini pemerintah berkonsentrasi pada penanganan dampak banjir, Dr. Kurdi tetap mengimbau masyarakat, khususnya warga Kota Meulaboh, untuk terus menjaga kebersihan lingkungan.
“Target kebersihan tetap kita jalankan secara bertahap, karena penilaian Adipura telah bergeser ke akhir Desember 2025,” ujarnya, Selasa (9/12/2025).
Menurut Dr. Kurdi, jadwal penilaian Adipura mengalami perubahan setelah sejumlah kabupaten/kota di Aceh terdampak banjir.
“Tim penilaian yang awalnya dijadwalkan datang ke Aceh Barat pada 1–6 Desember telah dijadwalkan ulang ke akhir Desember, hingga kondisi bencana kembali normal,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa meskipun terjadi penundaan penilaian, pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan tetap melanjutkan berbagai persiapan melalui aksi nyata di lapangan. Ia juga meminta masyarakat mempertahankan kebiasaan hidup bersih dan menjaga lingkungan sekitar.
“Menjaga kebersihan adalah gerakan mulia dan sangat dianjurkan oleh agama. Kami yakin, dengan dukungan masyarakat, kita dapat meraih Adipura sesuai harapan dan cita-cita bersama,” ungkapnya.
“Harapan besar kami, masyarakat dan semua pihak terus menjaga semangat kolaborasi yang selama ini telah terbentuk,” tambahnya.
Selain itu, Dr. Kurdi juga mengajak insan pers atau wartawan untuk menjadi bagian dari komponen penting dalam mendukung program pemerintah Kabupaten Aceh Barat.
Di tengah situasi pemulihan, sejumlah titik lokasi yang terdampak banjir masih terus ditangani. Namun, ia memastikan bahwa armada persampahan tetap beroperasi demi menjaga kebersihan lingkungan.
“Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) tetap proaktif dalam pengambilan sampah, meski saat ini terdapat kendala dalam pengisian bahan bakar akibat situasi pascabanjir,” pungkasnya.









