Aceh || TubinNews.com- Anggota DPR RI, Jamaluddin Idham, menyampaikan kritik keras terkait kondisi distribusi BBM di Aceh yang dinilai tidak berpihak kepada masyarakat di tengah musibah banjir yang sedang melanda sejumlah wilayah.
Ia menegaskan bahwa SPBU seharusnya memberikan kemudahan, bukan malah menambah beban warga yang sudah mengalami kesulitan.
Jamaluddin mengungkapkan bahwa dirinya menerima sejumlah laporan dari masyarakat di berbagai kabupaten/kota terkait praktik penjualan BBM yang terjadi selama masa bencana. Harga eceran Pertalite dilaporkan mencapai Rp25.000 hingga Rp50.000 per liter, jauh di atas harga normal. Bahkan di beberapa wilayah seperti Aceh Singkil, Pulau Banyak, dan Pulau Aceh Barat, BBM dikabarkan sama sekali tidak tersedia. Kondisi ini menyebabkan para pelaut tidak bisa melaut, sehingga mempengaruhi distribusi barang dan memicu kenaikan harga kebutuhan pokok secara tidak wajar. “Masyarakat kembali jadi korban,” tegasnya.
Dalam situasi seperti ini, menurut Jamaluddin, SPBU tidak boleh bersikap kaku dalam pendistribusian BBM. Ia menilai perlu adanya porsi khusus yang dialokasikan untuk pengecer agar masyarakat tetap bisa mendapatkan BBM secara eceran, sekaligus membantu memotong antrian panjang di SPBU.
Lebih lanjut, ia menekankan perlunya SOP penjualan BBM sementara yang diterapkan khusus selama masa penanganan bencana. Hal ini menurutnya penting agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan besar di atas penderitaan masyarakat.
Jamaluddin meminta otoritas Pertamina Aceh segera turun tangan menuntaskan persoalan ini. Ia juga telah menyampaikan laporan kepada Pimpinan Komisi VI DPR RI untuk diteruskan kepada Pertamina Pusat, agar memberikan teguran dan memastikan adanya penanganan cepat serta kebijakan yang berpihak kepada masyarakat terdampak banjir.
















