Deli Serdang | Tubinnews.com // Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang akhirnya angkat bicara dan berjanji akan memeriksa Sri Weny, Kepala Sekolah SD Negeri 106814 Tembung, yang dinilai gagal dalam menjalankan tugas kepemimpinan di sekolah tersebut.
Langkah ini diambil setelah ramai pemberitaan hingga viral tentang kondisi memprihatinkan sekolah, termasuk bendera Merah Putih yang robek dan dibiarkan berkibar selama bertahun-tahun, serta fasilitas sekolah yang rusak tanpa perbaikan.
Sekretaris Dinas Pendidikan Deli Serdang, Irwansyah Putra, S.Pd., M.Si, saat dikonfirmasi, menegaskan pihaknya segera mengambil tindakan tegas.
“Akan kami periksa,” ujarnya singkat saat dihubungi wartawan, Selasa (21/10/2025).
Hasil pantauan langsung di lokasi pada 18 September 2025 menunjukkan banyak kerusakan yang dibiarkan begitu saja. Atap asbes rusak, pintu kelas lapuk, lingkungan sekolah kotor, serta peralatan kebersihan seperti sapu dan tempat sampah tidak pernah diganti.
Beberapa guru yang ditemui di sekolah bahkan mengaku sudah sering menegur kepala sekolah, namun tidak pernah mendapat tanggapan.
“Udah diingatkan, Pak, tapi gak pernah mau dengar,” ujar salah satu guru dengan nada kecewa.
Kondisi paling memalukan terlihat di area toilet yang sangat kotor dan berbau menyengat, serta jendela kelas yang berdebu dan tak terurus. Bendera Merah Putih sobek dan kusam juga menjadi sorotan, dianggap mencederai nilai nasionalisme di lingkungan pendidikan.
Operator sekolah yang coba dikonfirmasi terkait penggunaan Dana BOS untuk 399 siswa dengan nominal Rp 920.000 per siswa setiap tahun, enggan memberikan keterangan.
Hal ini menimbulkan dugaan bahwa pengelolaan dana bantuan operasional sekolah tidak transparan selama masa kepemimpinan Sri Weny.
Lebih disayangkan lagi, Kepala Sekolah yang bersangkutan tidak berada di tempat saat jam kerja dan hingga kini belum memberikan penjelasan resmi. Bahkan, menurut wartawan yang mencoba menghubungi, nomor telepon wartawan telah diblokir oleh Sri Weny.
Sebelumnya, Bupati Deli Serdang telah menegaskan agar seluruh kepala sekolah tidak hanya fokus pada laporan administrasi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan kedisiplinan kepada siswa, termasuk menyanyikan lagu Indonesia Raya setiap pukul 10.00 WIB.
Namun, kondisi SDN 106814 Tembung justru menunjukkan sebaliknya — minim kedisiplinan, lingkungan tak terurus, dan kepemimpinan yang dinilai lemah.
Meski di tengah kondisi memprihatinkan, hampir 400 siswa dan tujuh tenaga honorer tetap berjuang menjaga proses belajar-mengajar agar tetap berjalan.
“Kami tetap berjuang, walau sekolah seperti ini. Anak-anak harus tetap belajar,” ucap seorang guru penuh haru.
Dengan semakin kuatnya desakan masyarakat dan bukti-bukti lapangan, kini semua mata tertuju pada langkah tegas Dinas Pendidikan Deli Serdang.
Publik menunggu apakah pemeriksaan terhadap Sri Weny benar-benar akan menghasilkan tindakan nyata, atau hanya sebatas janji di atas kertas.(Red)