Aceh Barat // TubinNews.Com // Nama Rahmat Maulizar belakangan ini semakin dikenal luas di kalangan masyarakat Kota Meulaboh, Aceh Barat. Bukan hanya karena kepeduliannya terhadap isu sosial, terutama perjuangannya dalam membantu anak-anak dengan kondisi bibir sumbing melalui operasi gratis di seluruh Aceh, tetapi juga karena usaha kulinernya yang unik dan bersahaja: Mie Bokom.
Berbeda dari kedai-kedai modern yang mengandalkan konsep kekinian, Rahmat justru memilih jalur sederhana yang menyentuh hati masyarakat. Usaha kecilnya yang terletak di Sudirman pasar baru gampong pasar Aceh dekat Kantor Pos Aceh Barat, Ujong Karang, itu menjual sajian yang sangat familiar di kalangan anak muda dan masyarakat umum mie instan (Indomie) yang disajikan dengan cara direbus air panas seperti ala anak kos.
Konsep inilah yang justru menarik perhatian banyak orang karena mengingatkan pada suasana akrab, hangat, dan penuh nostalgia.
Kehadiran “Mie Bokom” yang dalam bahasa Aceh berarti mie rebus bukan hanya sekadar tempat makan, melainkan juga menjadi ruang interaksi sosial dan tempat bersantai bagi berbagai kalangan. Di tempat sederhana itulah masyarakat bisa menikmati mie panas dengan rasa khas dan sambutan hangat dari Rahmat Maulizar sendiri.
Tidak hanya mie, tersedia pula minuman seperti air mineral, kopi khas Aceh, dan minuman instan seperti “Tower” yang populer di kalangan anak muda. Bukan hanya karena makanannya yang sederhana dan terjangkau, keberadaan Mie Bokom juga menarik karena sosok di baliknya.
Rahmat Maulizar dikenal luas sebagai aktivis kepedulian bibir sumbing yang selama ini aktif membantu penyembuhan dan operasi gratis bagi anak-anak dan orang dewasa di seluruh Aceh. Ia sering kali menjembatani pasien dengan pihak medis, rumah sakit demi memberikan kehidupan yang lebih baik bagi mereka yang membutuhkan.
“Mie ini hanya salah satu bentuk dari usaha kecil kami, tapi kami ingin tempat ini menjadi ruang kebersamaan. Siapa pun boleh datang, makan, ngobrol, bahkan berbagi cerita,” ujar Rahmat saat ditemui oleh media.
Pantauan media menunjukkan bahwa setiap hari banyak pengunjung dari berbagai kalangan datang ke tempat tersebut. Mereka datang tidak hanya untuk makan, tapi juga untuk merasakan suasana akrab dan penuh kehangatan. Terlihat tawa dan obrolan ringan yang mengalir di antara para pengunjung, menandakan tempat tersebut telah menjadi titik temu sosial di tengah kesibukan kota Meulaboh.
“Makanannya sederhana, tapi ada rasa puas yang nggak bisa dijelaskan. Mungkin karena sambutan dan keramahan Bang Rahmat juga,” ujar salah satu pengunjung.
Dengan usahanya ini, Rahmat Maulizar bukan hanya sekadar berjualan makanan, melainkan juga menyebarkan semangat kebaikan, kepedulian, dan kehangatan. Mie Bokom pun kini tak hanya menjadi idaman bagi lidah, tetapi juga untuk hati masyarakat Meulaboh yang haus akan tempat bersantai yang penuh makna.