10 Tahun Tak Dilakukan, Pemuda Paya Dapur Kluet Timur Kembali Hidupkan Budaya Pawai Obor

|

DITAYANG:

Tapak Tuan, Tubinnews – Dalam rangka memeriahkan suasana di penghujung Ramadhan, tradisi pawai malam hari menjelang Idulfitri sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Muslim di seluruh dunia. Pawai tidak hanya sebagai perayaan keagamaan, tetapi juga merupakan simbol kebersamaan dan membangkitkan solidaritas antar sesama.

Seperti di salah satu daerah di Aceh ini, tepatnya di Desa Paya Dapur, Kecamatan Kluet Timur, Kabupaten Aceh Selatan, tradisi Pawai Obor dilakukan oleh para pemuda dengan penuh semangat.

Mereka bersenandung Gema Takbir sambil mengelilingi desa, menciptakan atmosfer yang meriah dan membangkitkan rasa kebersamaan di antara mereka.

BACA JUGA  Tausyiah Ramadhan: AKP Suriya Sampaikan Pentingnya Rasa Simpati dan Pengendalian Diri

Muharir (25), salah satu pemuda Paya Dapur yang Tubinnews temui mengatakan, tradisi Pawai Obor telah menjadi bagian dari budaya yang diwariskan secara turun-temurun di desa mereka. Namun, ia juga menyoroti bahwa tradisi tersebut mulai pudar karena tidak dilakukan lagi dalam beberapa tahun terakhir.

“Tradisi Pawai Obor keliling desa ini sudah sejak lama dilakukan dan sudah menjadi budaya di desa kami ini. Namun, sudah sekitar sepuluh tahun tidak pernah lagi dilakukan, maka kami Pemuda Paya Dapur berinisiasi menghidupkan lagi budaya tersebut,” kata pemuda Kluet Timur tersebut.

BACA JUGA  Meugang Terakhir Sambut Ramadhan, Sejumlah Warkop di Banda Aceh Tutup

Muharir menjelaskan, kegiatan tersebut dimulai setelah melaksanakan sholat Isya berjamaah di Masjid setempat sekitar pukul 20.30 WIB. Dari sana kegiatan Pawai Obor tersebut berlangsung mulai dari Dusun Beringin, Dusun Perapat dan Dusun Alang hingga kembali ke masjid tempat semula mereka berkumpul.

“Kumpulnya di Masjid sekalian Shalat Isya berjamaah. Dari sini baru berkeliling desa hingga dusun-dusun dan kembali ke masjid sekitar jam 22.00 WIB,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Muharir, setelah pawai obor dilaksanakan, para pemuda kembali berkumpul di masjid untuk melakukan gotong-royong bersama dalam menyiapkan tempat untuk Shalat Idulfitri esok harinya. Mereka membersihkan masjid, halaman masjid, dan melakukan segala persiapan agar ibadah shalat Idulfitri esok harinya dapat dilaksanakan dengan lebih nyaman.

BACA JUGA  Penutupan Aceh Ramadhan Festival 2024, Sandiaga Uno: Saya Selalu Bangga Dengan Budaya Aceh

Ia berharap, kegiatan tersebut dapat menjadi sebuah momentum dalam menjaga dan terus melestarikan nilai-nilai budaya yang ada di Desa Paya Dapur Kecamatan Kluet Timur itu.

“Semoga kegiatan Pawai Obor ini dapat menjadi momentum dan langkah penting dalam memelihara dan menghidupkan kembali tradisi berharga yang telah lama ada di Desa Paya Dapur,” tutup Muharir.